Sebelum Dieksekusi, Korban Pembunuhan di Tanggetada Kerap Dikunjungi Pelaku

Proses pemulangan jenazah korban pembunuhan di Tanggetada yang difasilitasi pengurus Himas (FOTO: IST)

BeritaRakyat.id, Kolaka – Kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga, Hasna (20), di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, Jumat (9/10/2020), masih menuai tanda tanya. Pihak kepolisian juga masih terus mendalami motif pasti di balik kejadian mengenaskan itu.

Sesuai keterangan pelaku inisial K (50) yang tidak lain adalah mertua korban sendiri, mengaku tega menghabisi nyawa menantunya karena kerap ribut dengan suaminya. Namun, pengakuan tersebut tak serta merta dapat dipercaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP) sebelum pembunuhan itu terjadi, pelaku kerap mengunjungi korban yang tinggal di sebuah rumah kost di Tenggetada.

Hal ini diungkapkan, Herman, pemilik rumah kost yang ditinggali korban. Namun saat kejadian, Herman tengah tertidur hingga tidak mengetahui pasti awal mula atau penyebab terjadinya pembunuhan itu.

“Saya juga baru tahu, setelah salah seorang warga menyampaikan bahwa anak kostnya saya (korban red) sementara bertengkar hebat dalam kamar kost dengan keadaan pintu terkunci dari dalam,” jelas Herman, Sabtu (10/10/2020).

Karena mendengar korban dan pelaku masih ribut-ribut dalam kamar kost, Herman kemudian berinisiatif ke kantor polisi.

“Saya akhirnya menuju ke Polsek Watubangga untuk melaporkan kejadian tersebut,” jelasnya.

Tidak lama kemudian Herman bersama anggota Polsek Watubangga tiba ke TKP. Namun sayang, saat polisi tiba di TKP, korban sudah berada di teras kost dalam keadaan bersimbah darah dan tak bernyawa.

Polisi pun langsung mengamankan korban ke Polsek Watubangga. Antisipasi serangan dari keluarga korban, polisi akhirnya langsung mengantar pelaku ke Polres Kolaka untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat ini Pelaku beserta suami dari korban berada di Polres Kolaka untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, Korban yang dibawa ke Puskesmas Watubangga langsung diantar keesokan harinya ke kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Sementara itu, proses pemulangan jenazah korban ke kampung halamannya berkat bantuan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Masyarakat Sinjai (Himas) Kolaka.

“Alhamdulillah biaya pemulangan jenazah korban kami bantu karena keluarganya menginginkan almarhum dimakamkan di Sinjai namun terkendala biaya,” ucap Ketua DPC Himas Kolaka, Akbar.

Kepala Dinas Sosial Kolaka ini pun berharap, kasus pembunuhan keluarga Sinjai tersebut ditangani pihak kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

YUSRI/NURSADAH

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *