BeritaRakyat.id, Kendari – Produktivitas merupakan salah satu indikator penting dalam aktivitas ekonomi. Bahkan, juga merupakan daya ungkit pertumbuhan ekonomi nasional untuk jangka panjang. Tak heran setiap negara atau daerah berlomba mengejar produktivitas tenaga kerjanya di semua sektor.
“Sebagai gambaran, produktivitas tenaga kerja Indonesia saat ini berada di angka 74,4 persen. Angka tersebut berada di bawah rata-rata negara-negara ASEAN, yakni 78,2 persen,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sulawesi Tenggara (Sultra) LM Ali Haswandy SE MSi, ketika membuka Pelatihan Peningkatan Produktifitas Dinas Transnaker Sultra, Rabu (18/08/2021).
Menurut Ali Aswandy, sebagai salah satu anggota Asean Produktivity Organization (APO), Indonesia bertanggungjawab meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Dengan begitu, Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa Asia lainnya.
“Salah satu implementasi untuk mencapainya dilakukan melalui rangkaian pelatihan peningkatan produktivitas,” ujarnya.
Pelatihan peningkatan produktivitas lingkup Dinas Transnaker Sultra sesuai laporan Kepala Bidang Pembinaan dan Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Transnaker Sultra Aswati SE MSi, terdiri dari dua paket masing-masing paket berjumlah 25 orang. Kegiatan berlangsung selama 5 hari (18-22) Agustus 2021.
“Pelatihan bertujuan tidak lain untuk mendukung daya saing pelaku usaha dan perusahaan secara kompetitif dan bertanggungjawab,”ujar Aswati.
Turut hadir di acara tersebut, Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagaman (FKJP) Sultra Ir H Andi Syamsul Bahri, pejabat lingkup Dinas Transnaker Sultra serta perwakilan sejumlah perusahaan di Kota Kendari.
Reporter: Randi
Editor: Nursadah
