Beritarakyat.id, Konawe Selatan – Seorang kepala desa (kades) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ia kedapatan membawa bom molotov dan sajam, Senin (27/09/2021), saat hendak menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Konsel.
Hal ini dibenarkan Kapolsek Tinanggea, Iptu La Jima. Akibat aksi tak terpujinya itu, Kades Bungin Kecamatan Tinanggea yang diketahui bernama Abdul Sidik itu diamankan bersama warganya.
“Kepala Desa bungin dan warganya yang membawa sajam (senjata tajam) dan bahan peledak langsung diamankan di Mako Koramil 1417-05 Tinanggea untukk pemeriksaan awal dan kemudian pelaku tersebut di bawa ke Mako Polsek Tinanggea untuk proses hukum selanjutnya,” terang La Jima.
Dijelaskan, kronologi kejadian sekira pukul 08.15 WITa, Polsek Tinanggea menerima informasi adanya warga yang akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Konsel, dengan jumlah massa sekira 300 orang. Dengan adanya informasi tersebut, Iptu La Jima bersama anggotanya menuju ke depan Rumah Jabatan Camat Tinanggea untuk menemui massa aksi.
Ia kemudian memberikan imbauan agar tidak melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Konsel dengan jumlah massa yang besar, karena pertimbangan saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Saat itu juga, pihak kepolisian memeriksa barang bawaan massa aksi hingga ditemukan bom molotov dan sajam yang dibawa Kades Bungin bersama warganya itu.
Diketahui, massa aksi yang menggelar unjuk rasa tersebut terkait dengan penolakan pihak DPRD terhadap rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel yang akan meminjam dana senilai Rp251 miliar untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Massa yang diketahui dikerahkan Camat Tinanggea, Herianto, dari 11 desa di wilayahnya ini sebagai pihak yang mendukung langkah Pemda Konsel untuk meminjam sejumlah dana tersebut.
AKBAR
