Rektor Unsultra Bertekad Mahasiswanya Bisa Magang di Luar Negeri

Rektor Unsultra Andi Bahrun. (FOTO : IST)

BeritaRakyat.id, Kendari – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) merupakan kampus unggulan, menjadi kebanggaan masyarakat Sultra. Prof.Dr. Ir H Andi Bahrun, M.Sc., Agric selaku Rektor Unsultra pada periode ke tiga terus melakukan lompatan dalam upaya meningkatkan indeks predikat perguruan tinggi.

“Pada periode ketiga ini kami terus melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan indeks utama pencapaian perguruan tinggi, Alhamdulillah kemarin sudah lebih baik. Olehnya itu seluruh civitas akademika diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja lebih kencang lagi, tapi tetap terkontrol dengan mekanisme yang berlaku. Ibarat pesawat Sukhoi 57 terbang dengan kecepatan yang tinggi, namun tetap terkontrol dengan keseimbangan,” ungkapnya, Senin (21/02/2022).

Orang nomor satu Unsultra ini lebih lanjut mengungkapkan, hal tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Tuntutan masyarakat, harapan publik, tuntutan perkembangan zaman yang begitu dinamis. Kondisi dunia lapangan kerja dengan berbagai macam dinamikanya, perlu alumni kita mampu beradabtasi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kedepan ia berharap alumni Unsultra tidak hanya unggul secara regional, tetapi juga pada tingkat nasional dan global. “Kami berharap kedepan alumni kita tidak hanya unggul pada tataran regional, namun juga unggul pada tataran nasional maupun global,” terangnya.

Tokoh Pendidikan Sulawesi Tenggara ini lebih lanjut menerangkan, untuk mencapai hal tersebut maka infrastruktur harus menjadi hal untuk dipersiapkan. ” Dari segi infrastruktur tidak ada kata lain, sarana dan prasarana harus kita tingkatkan. Peningkatan tersebut tidak hanya kuantitas namun juga kualitas utamanya menyangkut digitalisasi,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga akan senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik alumni dan dosen. “SDM senantiasa harus kita tingkatkan terutama bagi lulusan S1 kita dorong, melanjutkan pendidikan magister S2 diluar negeri juga melanjutkan pendidikan lebih tinggi kejenjang program doktor (S3), dan kita akan menyelenggarakan program studi yang betul-betul dibutuhkan masyarakat,” tutupnya.

Untuk tahun ini ada enam (6) prodi kami buka yakni prodi teknik mesin, teknik biologi, teknik pertambangan, kewirausahaan, peternakan, dan agribisnis. Prodi tersebut adalah dapat mengantisipasi kecenderungan global.

“Kemudian dibalik itu, jejaring kami bangun, kerjasama baik dalam maupun luar negeri. Kami baru saja melakukan teken MoU di dengan 71 PTS seluruh indonesia dari sabang sampe merauke,” tukasnya Andi.

Selain itu lanjutnya, di Jakarta kemarin, ketika bersama dengan mahasiswa program magister S2 kami menandatangani MoU dengan Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UIN) termaksud magang publikasi international.

Tidak hanya sampai kesitu, sudah terjadwal pula penandatangan MoU dengan Mahkamah agung (MA) karna penyebaran Covid 19 melonjat maka tertunda.

“Kita bekerjasama dengan lembaga lain yang mempersiapkan skill keterampilan seperti Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari ditandai mereka bersedia akan menangani pendidikan nonformal. Selain itu kami sudah melakukan kerja sama dengan lembaga Kapten Indonesia salah satu komunitas penyedia lapangan kerja internasional.

Masih Andi Bahrun mahasiswa kami persiapan untuk studi di Jepang dan Polandia. Kami lakukan itu semata mahasiswa tidak hanya mengikuti program dalam negeri tetapi kita buka kelas luar negeri baik dari malaysia Filipina.

“Tidak cukup hanya itu sambungnya, program magang itu perlu kita tingkatkan karna harapan saya mahasiswa ada seluruh dipenjuru luar negeri. Untuk mencapai itu, harus kita siapkan SDM dari sekarang,” katanya.

Oleh karena itu juga lembaga studi bahasa, sekarang tngah mengadakan kursus bahasa ingris dan bahasa mandarin. Hal ini mendukung knowledge mahasiswa untuk melakukan kegiatan nasional maupun international. Semua itu dalam mewujudkan impian kami dream to become a Future University. Bagaiman alumni sejak masuk sudah berwirausaha lebih-lebih setelah alumni mendapat pekerjaaan.

Soal dukungan tenaga dosen, kita melibatkan dosen-dosen praktisi, dosen kalangan pengusaha, pejabat pemerintah untuk mengajar dikampus, tidak hanya dosen dalam negeri kami hadirkan dari luar negeri pun ikut dilibatkan, tidak hanya pemerintah daerah tetapi ada pemerintah pusat.

“Kita genjot workshop training untuk meningkatkan tenaga pengajar terutama berkaitan dengan pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan tatkala penting adanya pembelajaran kekinian bagaimana dosen itu bisa menvasilitasi mahasiswa belajar dimana saja, kapan saja bebas teknologi.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan merdeka belajar kampus merdeka.

ODEK

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *