BeritaRakyat – Ekonomi – Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, menyimpan potensi ekonomi kelautan yang luar biasa. Dengan luas perairan mencapai 46.033 Km2, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Salah satu desa penghasil laut melimpah adalah Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur. Di sinilah Abdurrahman, seorang kepala desa sekaligus pengusaha sotong, sukses mengembangkan bisnisnya hingga tembus pasar luar daerah.
Related Post
Abdurrahman memulai usaha sotongnya sejak 2019 dengan modal Rp 5 juta, belajar dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kini, ia mempekerjakan 5-7 orang dan meraup omzet bulanan hingga Rp 10 juta, meski bisa turun hingga Rp 2-3 juta saat cuaca buruk. Kehadiran internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (kini Kominfo) menjadi kunci keberhasilannya.
"Internet sangat membantu memasarkan hasil tangkapan ke Tanjung Pinang, Bintan, Kijang Kota, bahkan berpotensi hingga Singapura," ungkap Abdurrahman kepada beritarakyat.id. Akses internet yang tersedia sejak 2021 juga dimanfaatkan nelayan lain untuk membeli alat pancing melalui e-commerce dan mempelajari teknik penangkapan sotong modern lewat berbagai website.
Sulastry, Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Genting Pulur, juga merasakan manfaat internet. Ia memanfaatkannya untuk mempromosikan kue dan roti buatannya, "KhanajCake", melalui WhatsApp Stories, menghasilkan omzet Rp 7-8 juta per bulan.
Desa Genting Pulur, dengan populasi 432 jiwa dan 136 kepala keluarga, telah merasakan dampak positif dari 29 site tower BTS yang dibangun sejak 2012 dari dana USO (Universal Service Obligation). Abdurrahman berharap akses internet ini akan terus meningkatkan kesejahteraan warganya di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan pendidikan. Program Tapal Batas beritarakyat.id bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika mengulas kisah inspiratif ini sebagai bagian dari upaya pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Tinggalkan komentar