BeritaRakyat – Ekonomi – Kota Limoges, Prancis, Sabtu (23/11/2024) – Amarah membuncah di tengah ladang Prancis. Ribuan petani menggelar aksi protes besar-besaran di Limoges, menolak keras perjanjian perdagangan antara Uni Eropa (UE) dan negara-negara Mercosur (Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay). Mereka bukan hanya sekadar demonstrasi, melainkan teriakan lantang atas nasib yang mereka anggap terancam.
Related Post
Bukan tanpa alasan petani Prancis berunjuk rasa. Hasil panen yang buruk akibat cuaca ekstrem telah membuat mereka berada di ambang krisis. Ditambah lagi, kekhawatiran akan impor produk pertanian dari negara-negara Mercosur yang dinilai akan membanjiri pasar domestik semakin memperparah situasi. Para petani merasa kesepakatan UE-Mercosur akan menghancurkan usaha mereka dan mengancam mata pencaharian ribuan keluarga.
Aksi protes ini menunjukkan betapa perjanjian tersebut bukan sekadar dokumen perdagangan, melainkan pertaruhan besar bagi keberlangsungan hidup petani Prancis. Mereka menuntut pemerintah memberikan bantuan sosial yang memadai untuk mengatasi dampak cuaca buruk dan menjamin perlindungan terhadap kompetisi yang tidak seimbang dari luar negeri. Suara mereka mengingatkan kita pada pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari perjanjian perdagangan internasional, bukan hanya fokus pada aspek ekonomi makro semata. Ke depan, tekanan dari para petani ini diprediksi akan semakin meningkat dan menjadi tantangan serius bagi pemerintah Prancis dan Uni Eropa.
Tinggalkan komentar