Pilkada Konsel, Sarlan Adijaya: Masuknya Irham Kalenggo di Barisan Petahana Tak Beri Pengaruh Signifikan

Dr Sarlan Adijaya SSos Msi

BeritaRakyat.id, Kendari – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe Selatan (Konsel)  9 Desember 2020 mendatang, dapat dipastikan akan revans antara pasangan calon (Paslon) Surunuddin Dangga – Rasyid, Paslon Muhammad Endang  SA – Wahyu Ade Pratama Imran, dan Rusmin Abdul Gani – Senawan Silondae. Pertemuan tiga bakal calon bupati ini mengulang Pilkada 2015 lalu.

Diketahui, pada Pilkada 2015 lalu, tiga bakal calon bupati tersebut juga berkompetisi dan dimenangkan Surunuddin Dangga yang berpasangan dengan Arsalim Arifin. Muh Endang yang saat itu menggandeng Nurfathalib berada di posisi kedua, sementara Rusmin Abdul Gani – Muhlis M berada di posisi keempat dikalahkan pasangan Asnawi – Rustam yang berada di posisi ketiga.

Pengamat dan pemerhati Politik Universitas Halu Oleo, Dr Sarlan Adijaya SSos MSi mengatakan, bila merunut pertarungan Pilkada Konsel lima tahun lalu dan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, situasinya akan semakin sengit. Tidak ada satu paslon yang dapat mengungguli paslon lain, karena ketiganya berpotensi untuk menang.  Surunuddin Dangga – Rasyid dengan status petahana, termasuk didukung lima partai politik dengan 15 dari 35 kursi di DPRD Konsel tentu potensi untuk menang cukup relevan.

Begitu juga pasangan Muh Endang – Wahyu Ade Pratama Imran memiliki potensi yang kuat untuk memenangkan revans dengan petahana. Hal itu dikarenakan dukungan solid dari partai pengusung yakni Demokrat, PAN, dan Gerindra. Selain itu di barisan tim pemenangan juga banyak tokoh yang ada di belakang paslon bertagline New Konsel itu, termasuk di dalamnya ada Wakil Bupati Konsel, Arsalim Arifin.

Sementara di kubu pasangan Rusmin Abdul Gani – Senawan Silondae bisa jadi “Kuda Hitam” di Pilkada Konsel. Dengan tagline membangun kampung itu menunjukkan bahwa kedua pasangan ini adalah putra kampung yang akan membangun kampung dan menyiapkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Konsel.

“Tiga paslon itu masing-masing punya kans untuk menang di Pilkada Konsel dengan keunggulan masing-masing. Siapa pun yang memenangi pertarungan di Dapil Konsel III, maka dialah yang mejadi pemenang,” ujar Sarlan, saat ditemui di Kendari, Selasa (15/09/2020).

Sarlan mengaku, tidak majunya Irham Kalenggo di Pilkada Konsel karena tersandra  rekomendasi Golkar kepada Surunuddin Dangga, yang kemudian Irham Kalenggo dengan gerbong Golkarnya merapat di kubu Surunuddin Dangga, menurutnya, tidak akan memberi pengaruh besar. Itu dikarenakan akan ada psikologi bagi pendukung fanatik Irham Kalenggo dengan menyatakan bahwa Irham Kalenggo terjegal oleh Surunuddin Dangga.

“Saya kira dengan adanya Irham Kalenggo di barisan petahana tidak akan memberikan pengaruh signifikan. Bergabungnya Irham di kubu petahana itu, hanya karena dirinya ada di Golkar. Bila tidak ada di barisan tersebut, maka jabatannya sebagai Ketua DPD Golkar dan Ketua DPRD Konsel akan terdepak,” akunya.

Dosen FISIP UHO itu menambahkan, pertarungan Pilkada Konsel yang mempertemukan tiga paslon tersebut, tentunya harus memiliki konsep dan program yang dapat menyentuh dan terpendam di hati masyarakat.

“Adu gagasan dan visi tentunya juga akan menjadi bagian yang terpenting untuk meyakinkan kepada pemilih agar apa yang disampaikan itu dapat diterima dan kemudian menjatuhkan pilihan yang tepat,” tandas pria penghobi sepak bola ini.

ODEK/NURSADAH

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *