BeritaRakyat.id, Kendari – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal melakukan kaderisasi dengan menggelar pelatihan dan pendidikan Tolea Pabitara. Hal ini dilakukan karena semakin minimnya juru bicara adat Tolaki tersebut pada sejumlah daerah di Sultra.
“Kami akui, bahwa keberadaan Tolea Pabitara di suku Tolaki di Sultra sangat minim, bahkan dalam satu kabupaten hanya dapat mencapai puluhan, sehingga dalam berbagai kegiatan yang melibatkan prosesi adat terkadang tertunda atau telat dari jadwal yang disiapkan,”ujar Ketua DPP LAT Sultra Mashur Masie Abunawas (MMA) di kantornya, Senin (02/11/2020).
Selain makin minimnya Tolea Pabitara di seluruh kabupaten yang didiami mayoritas suku Tolaki, standar dari honor juru bicara dari setiap momen hajatan membesara juga diakui MMA belum ada standar, sehingga minat warga untuk menjadi Tolea Pabitara sangat minim. Olehnya, mantan Wali Kota Kendari dua periode itu mengaku akan menetapkan standar honor Tolea Pabitara dalam suatu prosesi adat.
“Tahun 2021, DPP LAT Sultra akan memprogramkan pendidikan dan pelatihan Tolea dengan bersurat ke seluruh DPD LAT kabupaten/kota untuk mengirim nama calon Tolea Pabitara yang akan dilatih. Untuk anggaran, selain anggaran swadaya dari DPP LAT, juga akan bekerjasama dengan pemerintah dan sponsor lainnya yang tidak mengikat,”akunya.
Suami dari Hj Normadia Abunawas ini menambahkan, keberadaan Tolea Pabitara dalam suku Tolaki penting karena dalam setiap proses adat, baik itu dalam prosesi perkawinan, kematian dan upacara adat Tolaki lainnya tidak dapat terlaksana jika tolea pabitaranya tidak ada.
“Ini akan menjadi prioritas dalam pengkaderan Tolea. Selain itu keseragaman isi adat dalam setiap prosesi akan diatur oleh DPP LAT,” tandasnya.
HERMAN/NURSADAH
