BeitaRakyat.id, Kendari – Uji coba penggunaan Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara dengan beban statis dan dinamis telah dilakukan, Sabtu (04/10/2020). Kini, pengerjaan jembatan yang akan menjadi salah satu icon daerah itu, diupayakan rampung November mendatang.
Gubernur Sultra, Ali Mazi, yang hadir dalam uji coba jembatan yang dilakukan tim komisi keamanan jembatan dan terowongan jalan (KKJTJ) itu mengatakan, melalui jembatan ini, wilayah bagian Selatan Kota Kendari akan terhubung dengan daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko. Ini kemudian dapat dikembangkan menjadi kawasan industri, pelabuhan dan pemukiman baru.
“Pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan regional di wilayah tersebut,” kata Ali Mazi dalam sambutannya.
Dikatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menghadap ke Presiden RI, Joko Widodo. Orang nomor satu di Indonesia itu akan diminta kesediaannya meresmikan Jembatan Teluk Kendari dan sejumlah proyek-proyek lainnya yang ada di Sultra.
“Tentu tidak mudah menghadirkan Bapak Presiden di tengah suasana pandemi seperti ini. Namun, saya bersama Pak Ridwan Bae selaku Wakil Ketua Komisi V akan berusaha meminta waktu beliau, sekaligus memberikan presentase terkait beberapa kegiatan-kegiatan strategis yang diupayakan pemprov bersama DPR,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Kendari Yohanis Tulak Todingrara mengemukakan, kemajuan pembangunan jembatan sudah mencapai 98 persen. Diperkirakan pada awal minggu pertama November mendatang, jembatan itu rampung seratus persen.
“Nanti akan ada pembahasan oleh para ahli dari KKJTJ. Kita berharap ada dari pihak perguruan tinggi supaya ada transfer teknololgi. Transfer knowledge,” jelas Yohanis.
Perwakilan dari KKJTJ, Dradjat Hoedajanto, saat memberi testimoni menyampaikan, uji beban statis dan dinamis yang dilakukan terhadap Jembatan Teluk Kendari merupakan prosedural yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan agar sebuah jembatan mendapatkan sertifikat laik fungsi.
Dradjat mengatakan, sebenarnya ketika sebuah jembatan sudah berdiri, sudah tidak ada masalah. Sebab, beban yang paling berat itu adalah dari struktur bangunan jembatan itu sendiri dan kendaraan yang lewat itu sudah tidak masalah.
“Uji beban terhadap jembatan ini serupa dengan pengurusan surat izin mengemudi (SIM). Kendati pun seseorang sudah bisa mengemudikan kendaraan, namun harus tetap dilakukan pengujian sesuai prosedur yang berlaku,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI, Ridwan Bae, yang juga hadir dalam kegiatan uji coba jembatan tersebut kembali mengemukakan perihal sejarah pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang diinisiasi sejak zaman Gubernur Laode Kaemoeddin. Diwujudkan di masa Gubernur Nur Alam dan kini dituntaskan gubernur Ali Mazi pada periode keduanya.
“Ini semua harus kita hargai. Insyaa Allah kita akan upayakan bersama dengan gubernur dan tokoh-tokoh masyarakat menghadap ke Presiden untuk minta waktu beliau meresmikan jembatan ini bersama dengan proyek-proyek lainnya, seperti Kendari New Port,” kata Ridwan.
KHAIRUL ARQAM/NURSADAH