BeritaRakyat – Nasional – Kabar duka menyelimuti keluarga AKP Ulil Ryanto Anshari. Kasat Reskrim Solok Selatan itu tewas ditembak oleh sesama polisi. Sebelum kematiannya yang tragis, ibu AKP Ulil, Cristina Yun Abubakar, mengungkapkan bahwa anaknya sempat pulang ke Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar dua bulan lalu. Kepulangan tersebut, menurut Cristina, bertujuan untuk refreshing. "Karena galaunya itu, dia datang ke Makassar sekitar dua bulan yang lalu. Dia datang ke sini, kayaknya dia mau refreshing," ujar Cristina di rumah duka, Jumat (22/11), seperti yang dilansir beritarakyat.id.
Related Post
Dua hari sebelum kejadian nahas tersebut, AKP Ulil masih sempat melakukan panggilan video dengan ibunya. Cristina mengatakan putranya memang sering melakukan panggilan video dengan keluarga. "Saya video call sama anak saya dua hari yang lalu. Dia sering video call dengan adik-kakaknya. Itu selalu dengan ponakan-ponakannya," kenang Cristina. Ia menambahkan bahwa AKP Ulil dikenal sebagai sosok yang periang dan menyayangi keponakannya. Namun, Cristina mengaku tidak merasakan adanya firasat buruk sebelum peristiwa penembakan terjadi. "Jadi, tidak ada dia pesan apa-apa. Tidak ada tanda-tandanya. Tidak ada ciri-cirinya bilang ada mau kejadian seperti itu. Tapi, itu sudah terjadi. Saya juga tidak pernah menyangka seperti ini," tuturnya dengan nada pilu.
Kejadian ini membuat keluarga sangat terpukul. Cristina mengaku tak siap kehilangan anaknya dengan cara yang begitu tragis. "Ya, memang Tuhan sudah tunjukkan jalan bahwa umurnya sekian. Tapi, caranya itu yang saya kayak tidak terima. Anak saya dikasih begitu orang," ungkapnya menahan kesedihan. Jenazah AKP Ulil dijadwalkan tiba di Makassar sekitar pukul 22.30 WITA, diterbangkan dari Jakarta.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Surhayono, membenarkan peristiwa penembakan tersebut. Pelaku, AKP Dadang Iskandar (Kabag Ops Polres Solok Selatan), telah menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka. Motif penembakan, menurut Surhayono, disebabkan oleh ketidaksetujuan AKP Dadang terhadap penegakan hukum yang dilakukan AKP Ulil terkait kasus tambang ilegal galian C. "Tadi malam ada peristiwa yang saya sudah sampaikan tidak terduga sebelumnya. Yaitu salah satu perwira polisi yang jabatannya adalah Kabag Ops itu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan sangat tercela," tegas Surhayono kepada media di Padang, Sumbar, Jumat (22/11). Polisi kini tengah mendalami motif penembakan tersebut secara intensif.
Tinggalkan komentar